Bawaslu Kota Tegal Selenggarakan Pelatihan Public Speaking sebagai Upaya Penguatan Kelembagaan
|
Kota Tegal, 26 November 2025 — Dalam rangka meningkatkan kapasitas komunikasi jajaran pengawas Pemilu, Bawaslu Kota Tegal menggelar kegiatan Pembinaan dan Penguatan Kelembagaan bertema Pelatihan Public Speaking pada Rabu, 26 November 2025 di Hotel Bahari Inn. Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber, yakni Farah Farhat selaku communication practitioner, Sosiawan Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, serta Siti Rohaeti staf Bawaslu Provinsi Jawa Tengah. Pelatihan ini diikuti oleh seluruh pimpinan, koordinator sekretariat, dan staf Bawaslu Kota Tegal.
Acara dibuka oleh Ketua Bawaslu Kota Tegal, Fauzan Hamid, yang dalam sambutannya menegaskan bahwa public speaking merupakan keterampilan penting bagi seluruh pengawas Pemilu. Menurutnya, kemampuan berbicara di depan publik bukan hanya diperlukan untuk menyampaikan informasi, tetapi juga dalam membangun kepercayaan publik, menjalin koordinasi dengan pemangku kepentingan, hingga menghadapi dinamika pengawasan di lapangan. Fauzan berharap kegiatan ini dapat memperkuat kapasitas internal dan memberikan manfaat bagi peningkatan profesionalisme kelembagaan.
Sementara itu, Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, Sosiawan, turut memberikan sambutan sekaligus pengantar materi. Ia menekankan bahwa public speaking bukanlah bakat bawaan, melainkan keterampilan yang dapat diasah. Sosiawan menjelaskan pentingnya memahami konsep dasar komunikasi, perbedaan to talk dan to speak, hingga bagaimana membangun kehadiran yang meyakinkan saat berbicara. Ia menegaskan bahwa kemampuan berbicara yang baik mampu meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan diri seorang pengawas Pemilu.
Materi pertama disampaikan oleh Farah Farhat yang memberikan pemaparan mengenai membangun kepercayaan diri, teknik vokal, pengendalian rasa takut, hingga strategi menghadapi berbagai karakter audiens. Peserta juga diajak mempraktikkan teknik pernapasan, intonasi, volume suara, serta penggunaan storytelling dalam public speaking. Farah menekankan bahwa komunikasi efektif bergantung pada keselarasan antara pesan, suara, dan bahasa tubuh.
Materi kedua dibawakan oleh Sosiawan, yang mengupas lebih dalam tentang konsep komunikasi, urgensi public speaking dalam dunia profesional, serta peran gestur dan bahasa tubuh dalam memperkuat pesan. Ia juga memberikan contoh perbedaan gaya formal dan informal dalam penyampaian pesan, serta bagaimana mengelola reaksi audiens menggunakan komunikasi verbal dan nonverbal.
Sesi ketiga disampaikan oleh Siti Rohaeti, yang memfokuskan materi pada teknik menjadi Master of Ceremony (MC). Ia menguraikan peran MC dalam mengelola alur acara, menyusun naskah dan rundown, serta teknik membawakan acara formal maupun nonformal. Siti juga menekankan pentingnya etika MC, penguasaan protokoler, serta kemampuan berimprovisasi ketika terjadi perubahan mendadak.
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab dan refleksi, dimana peserta dapat menggali lebih jauh pengalaman para narasumber. Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan komunikasi seluruh jajaran Bawaslu Kota Tegal, sehingga dapat mendukung efektivitas tugas pengawasan Pemilu dan memperkuat citra kelembagaan yang profesional dan responsif.
Penulis : Zahra Diva Nurgani
Editor : Nur Aliah Saparida