Bangun Pengawas Partisipatif, Bawaslu Kota Tegal gandeng PGSI
|
Tegal –Dalam rangka membangun tingkat partisipasi masyarakat sebagai pengawas partisipatif, Bawaslu Kota Tegal kembali mengadakan kegiatan Sosialisasi Pengawasan Partisipatif. Kali ini dengan menggandeng forum guru swasta yang tergabung dalam Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) (03/03/20) di Plaza Hotel.
Dr. Sri Wahyu Ananingsih, S.H, M.Hum, anggota Bawaslu Provinsi Jawa Tengah Divisi Penanganan Pelanggaran hadir sebagai nara sumber dengan membawakan materi tentang Pentingnya Pengawasan Partisipatif Dalam Penyelenggaraan Pemilu.
Sebagai pemateri kedua, mengupas tentang “Membangun Demokrasi Bermartabat”, dipaparkan oleh Dra. Sri Sutjiatmi, M.Si yang berprofesi sebagai dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) pada Universitas PancaSakti Tegal, sementara Ketua Bawaslu Kota Tegal, Akbar Kusharyanto menyampaikan terkait sinergitas membangun demokrasi pasca pemilu.
“Kami ingin mengajak serta bapak/ibu sebagai tenaga pendidik yang yang mempunyai ruang-ruang untuk menjelaskan kepada peserta didiknya, agar memahami arti pentingnya peran masyarakat sebagai pengawas partisipatif. Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran rakyat atas kedaulatan yang dimilikinya, sehingga masyarakat tidak abai atas kedaulatan itu sendiri”. Ungkap Akbar Kusharyanto tatkala membuka acara.
Dr. Sri Wahyu Ananingsih, S.H, M.Hum memaparkan, upaya-upaya yang dilakukan oleh Bawaslu untuk meningkatkan partisipasi masyarakat diantaranya adalah Sosialisasi Pengawasan Partisipatif, Bawaslu go to campus, Bawaslu go to school, pemeliharaan Kelurahan Anti Politik Uang, pemeliharaan Kelurahan Pengawasan dan lain-lain.
Lebih lanjut beliau juga menyampaikan bahwa bentuk partisipasi masyarakat dalam pengawasan pemilu dilakukan dengan ketentuan tidak melakukan keberpihakan yang menguntungkan atau merugikan peserta pemilu, tidak mengganggu proses penyelenggaraan tahapan pemilu, bertujuan meningkatkan partisipasi politik masyarakat secara luas,,dan mendorong terwujudnya suasana kondusif bagi penyelenggaraan pemilu yang aman, damai, tertib dan lancar.
Sementara Dr. Sri sutjiatmi, M.Si mengatakan Pendidikan politik bagi milenial sangat perlu diberikan. Dengan tujuan guna meletakkan dasar-dasar berpolitik secara bermartabat. Disinilah pentingnya pendidik memahamkan peserta didiknya agar memiliki nilai demokratis yang bagus sehingga dapat mempunyai arah dan dasar untuk ikut serta membangun demokrasi di Indonesia.
Dengan kegiatan-kegiatan semacam ini diharapkan masyarakat semakin mempunyai kesadaran dan kepedulian untuk ikut berperan serta sebagai pengawas partisipatif pada pemilu mendatang. Serta berani memberikan laporan kepada Bawaslu Kota Tegal atau setidaknya memberikan informasi awal, ketika menemui adanya dugaan pelanggaran dalam tahapan penyelenggaraan pemilu yang ada di lingkungannya. (IF)