PEREMPUAN PENYELENGGARA PEMILU SE-JATENG GAUNGKAN DEKLARASI DI HARI KARTINI
|
Tegal - Anggota Bawaslu Kota Tegal Nurbaeni, menghadiri Rapat Evaluasi Pengawasan Pilkada Serentak Tahun 2020 yang di gelar oleh Bawaslu Provinsi Jawa Tengah. Tema kegiatan yang dilaksanakan sehari menjelang peringatan Hari Kartini ini adalah “Peran Perempuan Penyelenggara Pemilu dan Pemilihan”. Bertempat di Atria Hotel Magelang, pada hari Selasa-Rabu (20-21 April 2021).
Kegiatan dihadiri oleh Ketua dan anggota Bawaslu Provinsi Jawa Tengah beserta Ketua dan anggota KPU Provinsi Jawa Tengah. Sebanyak 60 peserta perempuan penyelenggara Pemilu dari Bawaslu dan KPU tingkat Kab/Kota Se-Jawa Tengah hadir memenuhi undangan.
Pada sambutannya, Ketua Bawaslu Provinsi Jawa Tengah Fajar SAKA menyampaikan, “Melalui kegiatan ini, kita bisa merefres. Bagaimana peran yang sudah kita berikan baik untuk pribadi, lembaga maupun sesama perempuan. Sebagai perempuan penyelenggara pemilu, harus membuka dan melakukan kaderisasi bagi sesama perempuan agar terbentuk regenerasi perempuan di penyelenggara pemilu. Peran perempuan sangat dibutuhkan untuk mensukseskan Pemilu dan Pemilihan yang mempunyai tujuan mensejahterakan rakyat Indonesia yang sebagian besar adalah perempuan” tutur Fajar
Anggota KPU Provinsi Jawa Tengah, Putnawati hadir sebagai narasumber. Pada materinya menegaskan bahwa “Perempuan memiliki rahim yang di dalamnya penuh dengan sentuhan kasih sayang, untuk itu perempuan harus mampu menjadi leader karena akan memudahkan dalam menyampaikan pesan kepada semua pihak. Kedepan, diharapkan perempuan dapat menjadi aspirasi dan menginspirasi pihak-pihak lain melalui karakter. Sayangnya masih sering dijumpai, yang terkadang sesama perempuan justru tidak saling mendukung. Dalam pengembagan demokrasi, sisterhood perlu di dorong melalui gerakan perempuan dukung perempuan dalam situasi apapun”. tegas Puput.
Selanjutnya, anggota Bawaslu Provinsi Jawa Tengah Anik Solikhatun menuturkan bahwa peran perempuan dalam pemilu maupun pemilihan adalah sebagai penyelenggara, peserta dan pemilih. Perempuan yang ikut berpartisipasi dalam pemilu, jumlahnya lebih besar daripada laki-laki. Untuk itu seharusnya perempuan lebih punya hak dalam menuntut kesejahteraan. Sayangnya, masih banyak perempuan yang tidak berdaya, tidak berpendidikan dan berada dalam kemiskinan.
“Jumlah calon kepala daerah perempuan pada pilkada 2020 termasuk besar, sayangnya visi misi yang diangkat masih banyak yang tidak berperspektif Gender. Ketertarikan dan keberanian perempuan sebagai penyelenggara pemilu semoga terus bertumbuh, harus dijiwai dari hati terdalam, dan bukan hanya untuk memenuhi keterwakilan perempuan saja” ungkap Anik
Pada hari kedua, kegiatan yang dilakukan dalam rangka memperingati hari Kartini ini, menghadirkan Wahidah Suaib Anggota Bawaslu RI periode 2008-2013. Pengamat pemilu ini menjelaskan terkait makna keterwakilan perempuan bukan hanya sekedar untuk memenuhi politik kehadiran.
“Sebagai sesama perempuan penyelenggara pemilu, harus saling mendukung. Kuncinya, menerima diri sendiri dan saling menguatkan. Perempuan penyelenggara pemilu harus mampu membangun dan memperkuat sinergi dengan laki-laki sebagai mitra kerja” papar Wahidah
Sebagai akhir rangkaian kegiatan, Khikmatun dari Bawaslu Kabupaten Batang tampil membacakan puisi dengan judul “Jinem”. Dilanjutkan Nurbaeni anggota Bawaslu Kota Tegal dengan karyanya “Perempuan Pejuang”. Disusul orasi oleh Akmalia dari KPU Purworejo dan orasi “semangat RA Kartini” oleh Ketua Bawaslu Grobogan Fitria Nita.
Kegiatan dilanjutkan dengan deklarasi bersama yang dipimpin oleh anggota Bawaslu Kabupaten Semarang, Umi Nuamah dan Nurul dari KPU Surakarta. Deklarasi yang dibacakan secara serentak ini berisi siap mengawal pemilu 2024, mendorong pemilu yang adil dan setara untuk perempuan dan meningkatkan pelibatan perempuan dalam kepemiluan.
Penulis : Nurbaeni
Foto : Nurbaeni